Selasa, 05 Juni 2012

MUI Cimenyan rapat khusus antisipasi gerakan Syi’ah.

Tegakkan wilayah syariat dan peradaban Islam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Jawa Barat menggelar rapat khusus pada hari rabu , 2 Mei 2012 baru-baru ini yang bertempat di Masjid AT-TAQWA Cimenyan. Hadir dalam rapat khusus ini seluruh pengurus MUI Kecamatan yang terdiri dari : Ketua , Sekertaris , Bendahara dan beberapa bidang terkait dan juga dihadiri oleh beberapa perwakilan pengurus MUI dari Desa serta Kelurahan yang berada dalam wilayah Kecamatan Cimenyan. Dalam sambutannya mengawali rapat , Ketua MUI Kecamatan Cimenyan Ustadz Yeye , menyampaikan harapan kepada segenap jajaran pengurus MUI diwilayahnya untuk mensukseskan dan harus menjadi skala prioritas berbagai program yang berlandaskan kepada upaya penegakan syari’ah Islam dan da’wah amar ma’ruf nahyi munkar diwilayahnya. Sehingga dengan demikian wilayah Kecamatan bersyari’ah dalam bingkai peradaban Islam bisa diwujudkan , sebutnya. Menyinggung tentang akan adanya program bantuan kepada MUI Kecamatan Cimenyan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung , Ketua MUI yang dikenal kharismatik dan dekat dengan kalangan pergerakan umat ini mengatakan , “ Kita MUI tidak usah terlalu banyak berharap dengan akan adanya pemberian bantuan dari pemerintah ini namun yang paling penting adalah bagaimana MUI bisa berperan besar dalam arus pergerakan Umat Islam menghadang kemaksiatan , menciptakan daerah bersyari’ah mewujudkan peradaban Islam melalui penggencaran program da’wah amar ma’ruf nahyi munkar sehingga MUI sebagai Khadimmul Ummah bisa dirasakan Ummat“, kata Ketua MUI Cimenyan ini lagi. Senada dengan Ketua , Ustadz Yusep , yang juga Sekertaris MUI Cimenyan mengatakan bahwa yang paling pokok dari hasil rapat khusus MUI Kecamatan Cimenyan kali ini adalah merumuskan strategi da’wah kedepan yang harus mulai diterjemahkan dari sejak sekarang mengingat bahwa wilayah Kecamatan Cimenyan rawan dengan berbagai persoalan da’wah yang harus disikapi oleh lembaga semacam MUI ini , kata Ustadz Yusep. Beberapa problematika da’wah dan soaial keagamaan yang harus disikapi oleh MUI Cimenyan diantaranya adalah masalah kemaksiatan , seperti menjamurnya pendirian kafe asmara disepanjang pinggir jalan Caringin tiga atau Cartil istilah orang sini yang rawan dengan praktek perzinahan . Kemudian masalah lainnya yaitu menindak lanjuti informasi mengenai adanya pengembangan dan perluasan gerakan Syi’ah diwilayah Cimenyan. Hal ini harus segera diantisipasi dengan menginstruksikan seluruh jajaran pengurus MUI terutama ditingkat Desa dan Kelurahan se-Kecamatan Cimenyan untuk melaksanakan sosialisasi dan penerangan kepada masyarakat tentang ideologi Syi’ah berikut keberadaan gerakannya dalam wilayah Cimenyan khususnya dan Nusantara pada umumnya. Disamping persoalan lainnya seperti upaya pemurtadan juga aliran kepercayaan yang dianggap sudah tidak gawat lagi namun MUI Kecamatan Cimenyan harus tetap melakukan pengawasan didaerah dimana masalah itu berada.Oleh karena itu terkait masalah Syi’ah MUI Cimenyan telah melakukan upaya distribusi materi bahan berupa makalah dan satu keeping kaset VCD kepada seluruh pengurus MUI Desa dan Kelurahan se-Kecamatan Cimenyan usai rapat khusus tersebut dalam rangka pembekalan melawan Syi’ah didaerahnya. (Imam Kurnia).

Tidak ada komentar: