Rabu, 08 Oktober 2008

Pusat Da'wah


Pusat Da'wah Khuruj Fisabillillah Jabar dan Bandung Raya.

Masjid Madinah pusat da'wah khuruj fisabillillh di Jawa Barat yang terletak di Jl. Depok Antapani kota Bandung. Setiap hari Kamis malam Masjid akan selalu dipenuhi oleh aktivis da'wah di Bandung raya dan sekitarnya. Dari sini akan diputuskan program keluar da'wah 3 hari, 40 hari dan 4 bulan. Nampak suasana Masjid Madinah menjelang datangnya para aktivis da'wah di hari kamis sore. Gambar diambil pada akhir bulan Sya'ban 1429 H.

Mendapat hidayah setelah membaca Al-Qur’an

Dibagian lain yaitu menjawab pertanyaan para ibu Majelis Ta’lim Masjid Qof Irene menyampaikan pula tentang latar belakang dan motivasinya masuk agama Islam. Irene masuk agama Islam karena mendapat hidayah setelah membaca Al-Qur’an yaitu Surrah Al-Ikhlas.” Saya yang pertama kali melihat Surrah Al-Ikhlas ketika membuka Al-Qur’an itu “, katanya lagi.
Melanjutkan Irene lagi bahwasannya dia mempelajari dan mendalami konsep ketauhidan dari Surrah Al-Ikhlas tersebut setelah membacanya. Dari sinilah dia kemudian menerima hidayah Alloh SWT. “ Ternyata Surrah Al-Ikhlas tersebut itulah yang menunjukkan konsep ketuhanan kepada saya dan ini juga yang membimbing langkah saya untuk semakin mantep memasuki ajaran Islam “, katanya.
Menjawab pertanyaan lainnya dari para ibu yang hadir tentang visi selanjutnya dari Irene Handono setelah masuk Islam. Irene menjawab bahwa dia akan membela ajaran Islam dan umatnya dari bahaya Kristenisasi.
“ Saya minta ibu-ibu mau mendukung saya dalam perjuangan membela Umat Islam dari bahaya Kristenisasi “, katanya. (MAR).

Sumanti jumlahnya berjuta-juta

Sumanti jumlahnya berjuta-juta.
Tampil agak grogi mantan biarawati tersebut mulai menyampaikan muqaddimah ceramahnya. Setelah itu dia mempertanyakan niat, target dan tujuan beribadah saum di bulan Ramadhan 1429 H ini seperti apa. Menurut Irene Handono kenapa dia mempertanyakan hal tersebut kepada Jama’ah karena banyak orang yang beribadah namun justru mereka dalam pandangan Irene tidak melakukan apa-apa. “ Banyak orang yang melakukan saum tapi sedikit yang melaksanakan saum “, katanya.
Selanjutnya disebutkan bahwasannya niat yang lurus akan mengantarkan seseorang kepada tujuan yang benar juga. Tujuan yang benar dalam beribadah itu adalah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT. “ Tujuan bersaum kita ini adalah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT “, kata Irene. Sehingga dengan tujuan yang seperti ini maka niat untuk beribadah atau melaksanakan saum itu sendiri pasti akan benar. Yaitu niat hanya untuk kepada Muhammad saw. Dan Alloh SWT, sebutnya.
Menekankan lagi Irene Handono dihadapan Jama’ah Masjid Qof bahwa niat untuk melaksanakan saum itu sendiri adalah harus untuk taqwa. Jadi niat harus untuk taqwa, katanya. Dengan memiliki niat seperti ini maka dapat dipastikan ibadah saum yang dilaksanakan bertujuan untuk merebut kedudukan bertaqwa dihadapan Alloh SWT.
Banyak orang melaksanakan saum tapi target apalagi tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan ibadah tersebut jauh sekali. Target dari maksud untuk melaksanakan ibadah saum itu sendiri tidak teraih. “ Target daripada pelaksanaan ibadah saum Ramadhan itu adalah mengendalikan diri “, katanya lagi.
Irene kemudian bertanya kepada para jama’ah tentang orang yang suka menggunjing dan membuka aib orang lain. Apalagi di bulan Ramadhan masih banyak orang yang melakukan hal seperti itu. Padahal bulan Ramadhan seharusnya dipakai untuk beribadah beserta peningkatannya bukan dilakukan untuk kegiatan yang dilarang oleh agama. ‘Kayak menggunjing orang lain’, sebut Irene.
Irene menyampaikan kalau siaran ditelevisi yang paling disukai oleh berbagai ibu Indonesia itu adalah acara tentang gosip. Yaitu acara ditelevisi yang menampilkan masalah kehidupan seorang pejabat, tokoh atau artis. Berbagai acara tersebut misalnya seperti check and ricek, Insert, silet, kasak-kusuk, was-was dan Kiss. Bahkan saking gilanya dengan acara tersebut ibu-ibu lebih rela meninggalkan ibadahnya dibulan “ Apa hukumnya menggunjing orang lain ?”, tanya Irene. Ya hukumnya adalah sama seperti memakan bangkai saudaranya katanya lagi. “ Siapa yang suka memakan bangkai saudaranya ? “. Sumanto ada yang menjawab diantara para hadirin yang hadir. “ Kalau Sumanti bagaimana ?”, tanya Irene lagi.
“ Sekarang jumlah Sumanti di kita (Indonesia,red) ada berjuta-juta “, kata Irene. Ini adalah orang yang super sibuk tapi tidak pernah mau membaca Al-Qur’an dan duduk didepan TV berjam-jam sambung Irene lagi.
Ramadhan ketimbang ketinggalan dengan berbagai acara tersebut. “ Ibu-ibu lebih rela menonton aib orang lain dipertontonkan ketimbang mengisi pengajian di Masjid “, kata Irene.
Adapun menyinggung tentang ibu yang sibuk sehingga tak sempat membaca Al-Qur’an dikatakan Irene hal itu hanyalah sebuah sindiran supaya mau menyempatkan diri untuk membaca Al- Qur’an, katanya. “ Kayak orang yang super sibuk saja sehingga tak ada waktu untuk membaca Al-Qur’an “, kata Irene Handono lagi.
Padahal membaca Al-Qur’an itu adalah ibadah yang sangat penting. Apalagi Al-Qur’an kan pedoman hidup bagi setiap mu’min. Sudah sepantasnyalah kalau Al-Qur’an itu menjadi bagian dari sistem kehidupan seorang muslimah, kata Irene. “ Harus menjadi bahan kajian dan pelajaran bagi setiap Muslimah untuk diterapkan dalam berbagai langkah kehidupan Muslimah “, kata Irene lagi.
Irene kemudian mengajak kepada setiap Muslimah untuk meningkatkan ibadahnya di bulan Ramadhan. Termasuk membaca Al-Qur’an. Bila perlu ibu pengajian Majelis Ta’lim Masjid Qof harus dibebankan target khatam Al-Qur’an di bulan Ramadhan yang sekarang. “ Ibu-ibu Majelis Ta’lim Masjid Qof ini harus khattam Al-Qur’an di bulan Ramadhan 1429 H yang sekarang ini “, katanya.
Dalam kesempatan ini pula eks biarawati yang sekarang sudah menjadi Muslimah ini mengajak kepada segenap Muslimah di kota Bandung khususnya dan Indonesia pada umumnya untuk lebih mengutamakan membaca Al-Qur’an ketimbang menonton siaran televisi yang menayangkan acara membuka aib orang lain. Seperti acara : kiss, kasak-kusuk, silet, chek and richek dan insert. “ Ibu-ibu harus lebih mengutamakan khattam Al-Qur’an daripada menjadi Sumanti baru “, katanya.
Mendapat hidayah setelah membaca Al-Qur’an.
Dibagian lain yaitu menjawab pertanyaan para ibu Majelis Ta’lim Masjid Qof Irene menyampaikan pula tentang latar belakang dan motivasinya masuk agama Islam. Irene masuk agama Islam karena mendapat hidayah setelah membaca Al-Qur’an yaitu Surrah Al-Ikhlas.” Saya yang pertama kali melihat Surrah Al-Ikhlas ketika membuka Al-Qur’an itu “, katanya lagi.
Melanjutkan Irene lagi bahwasannya dia mempelajari dan mendalami konsep ketauhidan dari Surrah Al-Ikhlas tersebut setelah membacanya. Dari sinilah dia kemudian menerima hidayah Alloh SWT. “ Ternyata Surrah Al-Ikhlas tersebut itulah yang menunjukkan konsep ketuhanan kepada saya dan ini juga yang membimbing langkah saya untuk semakin mantep memasuki ajaran Islam “, katanya.
Menjawab pertanyaan lainnya dari para ibu yang hadir tentang visi selanjutnya dari Irene Handono setelah masuk Islam. Irene menjawab bahwa dia akan membela ajaran Islam dan umatnya dari bahaya Kristenisasi.
“ Saya minta ibu-ibu mau mendukung saya dalam perjuangan membela Umat Islam dari bahaya Kristenisasi “, katanya. (MAR).

Sabtu, 09 Agustus 2008

KEGIATAN BULAN RAMADHAN

Aktivitas keagamaan

Suasana berbuka puasa bersama di masjid.

Suasana berbuka puasa bersama di masjid.

Puasa Ramadhan

Selama bulan Ramadhan, penganut agama Islam akan berpuasa setiap hari sampai Idul Fitri tiba. berpuasa itu adalah akhir dari bulan Ramadhan dirayakan dengan sukacita oleh seluruh muslim di dunia. Pada malam harinya (malam 1 syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, mereka akan mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia sendiri ritual ini menjadi tontonan yang menarik karena biasanya para penduduk (yang beragama Islam) akan mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, terkadang dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang api.

Esoknya tanggal 1 Syawal, yang dirayakan sebagai hari raya Idul Fitri, baik laki-laki maupun perempuan muslim akan memadati masjid maupun lapangan tempat akan dilakukannya Shalat Ied. Shalat dilakukan dua raka'at kemudian akan diakhiri oleh dua khotbah mengenai Idul Fitri. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan acara saling memberi ma'af di antara para muslim, dan sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas keagamaan khusus yang menyertai Ramadhan.

Shalat tarawih

Pada malam harinya, tepatnya setelah shalat isya, para penganut agama Islam melanjutkan ibadahnya dengan melaksanakan shalat tarawih. Shalat khusus yang hanya dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat tarawih, walaupun dapat dilaksanakan dengan sendiri-sendiri, umumnya dilakukan secara berjama'ah di masjid-masjid. Terkadang sebelum pelaksanaan shalat tarawih pada tepat-tempat tertentu, diadakan ceramah singkat untuk memberkali para jama'ah dalam menunaikan ibadah pada bulan bersangkutan.

Turunnya Al Qur'an

Pada bulan ini di Indonesia, tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan, (terdapat perbedaan pendapat para ulama mengenai tanggal pasti turunnya Al Qur'an untuk pertama kalinya[2]) diperingati juga sebagai hari turunnya ayat Al Qur'an (nuzulul qur'an) untuk pertama kalinya oleh sebagian muslim. Pada peristiwa tersebut surat Al Alaq ayat 1 sampai 5 diturunkan pada saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira. Peringatan peristiwa ini biasanya dilakukan dengan acara ceramah di masjid-masjid.

Laylatul Qadar

Laylatul Qadar (malam ketetapan), adalah satu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadhan. Malam ini dikatakan dalam Al Qur'an pada surat Al Qadar, lebih baik daripada seribu bulan. Saat pasti berlangsungnya malam ini tidak diketahui namun menurut beberapa riwayat, malam ini jatuh pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadhan, tepatnya pada salah satu malam ganjil yakni malam ke-21, 23, 25, 27 atau ke-29. Sebagian muslim biasanya berusaha tidak melewatkan malam ini dengan menjaga diri tetap terjaga pada malam-malam terakhir Ramadhan sembari beribadah sepanjang malam.

Umrah

Ibadah umrah jika dilakukan pada bulan ini mempunyai nilai dan pahala yang lebih bila dibandingkan dengan bulan yang lain. Dalam Hadits dikatakan "Umrah di bulan Romadhan sebanding dengan haji atau haji bersamaku." (HR: Bukhari dan Muslim).

Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan khusus pada bulan Ramadhan atau paling lambat sebelum selesainya shalat ied. Setiap individu muslim yang berkemampuan wajib membayar zakat jenis ini. Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan per individu adalah satu sha' makanan pokok di daerah bersangkutan. Jumlah ini bila dikonversikan kira-kira setara dengan 3,1 liter atau 2,176 liter beras. Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan (fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil) namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin. Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa jumlah zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya dikeluarkannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin dapat ikut merayakan hari raya.

Idul Fitri

Akhir dari bulan Ramadhan dirayakan dengan sukacita oleh seluruh muslim di dunia. Pada malam harinya (malam 1 syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, mereka akan mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia sendiri ritual ini menjadi tontonan yang menarik karena biasanya para penduduk (yang beragama Islam) akan mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, terkadang dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang api.

Esoknya tanggal 1 Syawal, yang dirayakan sebagai hari raya Idul Fitri, baik laki-laki maupun perempuan muslim akan memadati masjid maupun lapangan tempat akan dilakukannya Shalat Ied. Shalat dilakukan dua raka'at kemudian akan diakhiri oleh dua khotbah mengenai Idul Fitri. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan acara saling memberi ma'af di antara para muslim, dan sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas keagamaan khusus yang menyertai Ramadhan.

Penentuan awal Ramadhan

Kalender Hijriyah didasarkan pada revolusi bulan mengelilingi bumi dan awal setiap bulan ditetapkan saat terjadinya hilal (bulan sabit). Metode penentuan saat terjadinya hilal yang digunakan saat ini adalah metode penglihatan dengan mata telanjang (dikenal dengan istilah rukyah) serta menggunakan metode perhitungan astronomi (dikenal dengan istilah hisab). Majelis Ulama Indonesia menggunakan kombinasi hisab dan rukyah untuk penentuan hilal. Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyah sementara Muhammadiyah dan Persatuan Islam menggunakan hisab sebagai sandaran penentuan hilal.[5] Perbedaan metode ini menyebabkan adanya kemungkinan perbedaan hasil penetapan kapan awal dan berakhirnya Ramadhan sebagaimana sempat terjadi pada tahun 1998 (1418 H).

Aspek ekonomi

Pemandangan tipikal sebuah Baazar Ramadhan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pemandangan tipikal sebuah Baazar Ramadhan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Bulan Ramadhan di Indonesia dan negara dengan penduduk mayoritas Islam pada umumnya dapat dihubungkan dengan meningkatnya daya beli dan perilaku konsumtif masyarakat akan barang dan jasa. Di Indonesia sendiri hal ini terkait erat dengan kebiasaan pemerintah dan perusahaan swasta untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pegawainya. Peningkatan ini terjadi di hampir semua sektor dari transportasi, makanan, minuman hingga kebutuhan rumah tangga. Sehingga tidak jarang tingkat inflasi pun mencapai titik tertinggi pada periode bulan ini.[6] Fenomena ini secara kasat mata terlihat dengan menjamurnya para pedagang musiman yang menjajakan berbagai komoditas mulai dari makanan hingga pakaian, di ruang-ruang publik terutama di pinggir jalanan. Di samping juga maraknya penyelenggaraan bazaar baik yang disponsori oleh pemerintah, swasta, organisasi tertentu maupun swadaya masyarakat.

Lain-lain

  • Pada bulan ini pada sebagian daerah di Indonesia, berkembang kebiasaan jalan-jalan sembari menunggu waktu berbuka, di Bandung kebiasaan ini dikenal dengan nama Ngabuburit, di Indramayu dikenal dengan nama Luru Sore (Cari Sore). Biasanya saat ini juga dimanfaatkan untuk membeli makanan dan minuman untuk dipergunakan saat berbuka puasa.
  • Di Indonesia umummnya orang berbuka puasa dengan yang manis-manis, padahal hidangan yang mengadung gula tinggi justru akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Hal ini berasal dari kesimpulan yang tergesa-gesa atas sebuah hadits bahwa Rasulullah berbuka puasa dengan kurma. Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan bahwa berbuka (disunahkan) dengan yang manis-manis. Pada akhirnya kesimpulan ini menjadi waham dan memunculkan budaya berbuka puasa yang keliru di tengah masyarakat.

Peristiwa penting yang terjadi pada bulan Ramadhan

  1. Perang Badar: 17 Ramadhan 2 AH - Adalah pertempuran pertama yang dilakukan kaum Muslim setelah mereka bermigrasi (hijrah) ke Madinah melawan kaum Quraisy dari Mekkah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan pihak Muslim yang berkekuatan 313 orang melawan sekitar 1000 orang dari Mekkah.
  2. Pembunuhan atas Ali bin Abi Thalib: 21 Ramadhan 40 H: Khulafaur Rasyidin keempat dan terakhir, dibunuh oleh seorang Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljam. Beliau meninggal pada tanggal 23 Ramadhan tahun itu juga. Kematiannya menandai berakhirnya sistem kekhalifahan Islam, dan kemudian dimulai dengan sistem dinasti.

RAMADHAN

Ramadhan, Ramadan atau Romadhon (bahasa Arab:رمضان) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, shalat tarawih, peringatan turunnya Al Qur'an, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Al Qur'an dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan Ramadhan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Al Qur'an pada surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya:

"bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..."

Etimologi

Ramadhan berasal dari akar kata ر م ﺿ , yang berarti panas yang menyengat atau kekeringan, khususnya pada tanah. Bangsa Babylonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus). Bulan ke sembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang batu-batu gunung dan pasir gurun terpanggang oleh segatan matahari musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada waktu malamnya. Di malam hari panas di bebatuan dan pasir sedikir reda, tapi sebelum dingin betul sudah berjumpa dengan pagi hari. Demikian terjadi berulang-ulang, sehingga setelah beberapa pekan terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadhan, bulan dengan panas yang menghanguskan.

Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadhan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami 'panas'nya Ramadhan secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadhan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Atau, diharapkan dengan ibadah-ibadah Ramadhan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan seusai Ramadhan orang yang berpuasa tak lagi berdosa. Wallahu `alam.

Dari akar kata tersebut kata Ramadhan digunakan untuk mengindikasikan adanya sensasi panas saat seseorang kehausan. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadhan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah. Namun kata ramadan tidak dapat disamakan artinya dengan ramadhan. Ramadan dalam bahasa arab artinya orang yang sakit mata mau buta. Lebih lanjut lagi hal itu dikiaskan dengan dimanfaatkannya momen Ramadhan oleh para penganut Islam yang serius untuk mencairkan, menata ulang dan memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah lakunya, sebagaimana panas merepresentasikan sesuatu yang dapat mencairkan materi.



Rabu, 02 Juli 2008

Jaga dan pertahankan nama baik umat Islam

Bismillahirrahmannirrahiim.
Assalammualaikum Wr. Wb.
Kepada umat diseluruh dunia.
Khususnya kepada umat Islam didunia pula, agar bisa menjaga dan mempertahankan nama baik lembaga, aset dan pribadi umat Islam. Karena dengan menjaga dan mempertahankan apa yang telah saya sebutkan diatas maka kita telah menjaga dan mempertahankan nama baik agama Islam. Hal ini juga merupakan perintah dari Alloh SWT.
Apabila kita tidak dapat menjaga serta mempertahankan nama baik Lembaga,aset serta pribadi umat Islam maka bersiap-siaplah untuk menghadapi pertanggungjawabannya kelak diakherat. Alloh SWT tidak akan pernah mau melindungi orang-orang Islam yang tidak bisa menjaga nama baik Lembaga, aset maupun pribadi umat Islam.
Insya Alloh kita harus niatkan dalam hati untuk mengamalkan masalah ini, yaitu untuk menjaga dan mempertahankan nama baik pribadi, Lembaga ataupun aset umat Islam. Insya Alloh ini adalah Da'wah kita dan jalan jihad kita dalam rangka meningkatkan ketaqwaan mencari ridha Alloh SWT. Amin ya Robbal Alamin.
Juga kepada umat diluar Islam agar jangan coba-coba untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan. Karena hal yang dilakukan itu tidaklah akan mendatangkan kemanfaatan.
Marilah kita belajar dari apa yang telah terjadi di Indonesia menyangkut kondisi umat Islam baru-baru ini. Kita semua harus berharap agar Alloh SWT tidak menurunkan azab dan musibah kepada Indonesia.
Pemerintah Indonesia agar konsisten untuk melayani rakyatnya jangan coba-coba bermain api untuk kepentingan 2009. Sementara rakyat terlantar sengsara. Tahta itu sebenarnya adalah amanah yang kelak harus dipertanggungjawabkan pengamalannya. Sekian, Jazakumullah Khairan Katsiraa, Wassalammu'alaikum Wr.Wb.
Imam Kurnia Aryana.
Sekertaris Jendral KUDSI (Kreatifitas Untuk Da'wah Sillaturrahim Dan Ilmu). Dan Wakil Ketua Satu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hidayatullah kota Bandung.